Minggu, 25 Agustus 2013

Padi Puso Dampak Banjir pada tanggal 16 Juli 2013


DAMPAK  BANJIR 16 JULI 2013
DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Pada tanggal 16 Juli 2013 telah terjadi banjir bandang pada 5 kabupaten/kota di Sultra sehingga berdampak pada rusaknya infrastruktur pertanian dan kegagalan panen (puso) pada lahan sawah seluas 9.270 ha. dengan rincian sebagai berikut :                             

No
 Kabupaten
 Luas Pertanaman
 Umur
 Luas Kerusakan (ha)
 (ha)
 (hari)
 Terkena
 Puso
 1
 Konawe
                 5,588
 35 - 107
         4,442
         3,348
 2
 Kolaka
                 3,615
 38 - 97
            640
            458
 3
 Konawe Selatan
                 8,070
 37 - 107
         6,509
         3,458
 4
 Kolaka Timur
                 4,269
 34 - 107
         2,248
         1,534
 5
 Kota Kendari
                    530
 35 - 37
            530
            472







 J u m l a h
              22,072

      14,369
        9,270
                                                                           

 Gambar dampak banjir di Kabupaten Konawe pada tanggal 16 Juli 2013                                                      

        






















Selasa, 11 Juni 2013

Bintek PHP Tanaman Pangan Tingkat Prov. Sultra TA. 2013

LAPORAN  PANITIA
BIMBINGAN TEKNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN SOSIALISASI, APRESIASI PENGOLAHAN HASIL PETERNAKAN                          
TAHUN ANGGARAN 2013


Yang terhormat :
-          Bapak  Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan  Provinsi Sulawesi Tenggara dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Dinas,  Dinas Pertanian dan Peternakan Prov. Sultra
-          Kepala Bidang  pengolahan  dan pemasaran hasil Dinas Pertanian dan Peternakan Prov. Sultra
-          Narasumber dari Ditjen PPHP Kementan
-          Para Kepala Bidang  Pengolahan dan Pemasaran hasil Dinas Pertanian  Kabupaten/Kota se Provinsi Sulawesi Tenggara
-          Serta hadirin undangan yang saya muliakan

Assalamu Alaikum Wr  Wb,
Selamat Siang  dan Salam Sejahtera bagi kita semua.

Pertama-tama marilah kita  memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga kita dapat berkumpul bersama dalam keadaan sehat wal-afiat.
1.         Latar Belakang
Program pembangunan pertanian pada dasarnya merupakan rangkaian untuk menfasilitasi tumbuh kembangnya usaha-usaha bidang pertanian, peternakan  yang mampu menghasilkan produk yang memiliki daya saing dan nilai tambah yang tinggi dapat  meningkatkan kesejahteraan petani

2.         Tujuan
·            Meningkatkan kemampuan  teknis dan manajemen bagi petugas pembina, kelompok tani dalam mengakses dan menerapkan teknologi dan informasi
·            Memfasilitasi petugas pembina, kelompok tani dalam upaya meningkatkan daya saing produk olahan kelompok tani.
·             Menigkatkan Koordinasi dan Sosialisasi pengembangan   agroindustri pedesaan.

3.         Sasaran
Petugas/Pembina dan pelaku usaha /kelompok usaha pengolahan hasil pertanian dan peternakan   

4.         Keluaran
·         Pembina, pelaku usaha/gapoktan lebih mampu meningkatkan nilai tambah terhadap produk olahannya.

5.         Dasar pelaksanaan
·         DIPA dan POK Satker Dinas Pertanian  Prov. Sultra tahun 2013
·         Juklak dan Juknis Satker Dinas Pertanian dan Peternakan Prov. Sultra  tahun 2013
·         SK  KPA Satker Dinas Pertanian dan Peternakan Prov. Sultra Nomor : 09/SK/Satker-209025/PHP/VI/2013, tanggal        Juni  2013  

6.         Sumber Dana
 Sumber Dana pada kegiatan ini dari anggaran Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Prov. Sultra tahun 2013.

7.         Peserta
Peserta  berasal dari Kabupaten/Kota berjumlah 78  Orang yang terdiri dari       orang Pembina dan      orang pelaku usaha
Dan sampai saat ini peserta yang hadir           orang atau           %

8.         Waktu dan Tempat
Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Pertanian Tanaman Pangan dan Sosialisasi, Apresiasi Pengolahan Hasil Peternakan  tahun 2013 dilaksanakan pada tanggal 6 – 8  Juni 2013 di Hotel   

9.         Narasumber
Narasumber berasal dari Direktorat Pengolaha Hasil Pertanian Kementerian Pertanian.

Demikian laporan yang dapat kami sampaikan atas nama panitia kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan partisipasi Bapak-Ibu sekalian dan mohon maaf atas  segala kekurangan dan hal-hal yang tidak berkenan. Semoga pertemuan ini dapat memantapkan implementasi kegiatan kedepan

Dalam kesempatan kali ini kami mohon perkenan Bapak Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara  dalam hal ini diwakili oleh  Bapak Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan dapat memberikan arahan sekaligus membuka Pertemuan Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Pertanian Tanaman Pangan dan Sosialisasi, Apresiasi Pengolahan Hasil Peternakan   ini secara resmi Terima kasih

Wabillahi Taufik  Wal Hidayah
Wassalamu Alaikum WR Wb.
Panitia





SAMBUTAN KEPALA DINAS
PADA PEMBUKAAN  BIMBINGAN TEKNIS PENGOLAHAN HASIL
TANAMAN PANGAN DAN SOSIALISASI, APRESIASI PENGOLAHAN
HASIL PETERNAKAN TA. 2013


Assalamu Alaikum Wr  Wb,
Selamat Siang dan Salam Sejahtera.

Bapak dan Ibu Nara sumber, fasilitator serta peserta Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Pertanian Tanaman Pangan, Sosialisasi, Apresiasi Pengolahan Hasil Peternakan yang saya hormati.
Mengawali sambutan saya perkenankanlah terlebih dahulu kita luangkan waktu sejenak untuk memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahNya kita dapat menghadiri acara Pembukaan   Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Pertanian Tanaman Pangan dan Sosialisasi, Apresiasi Pengolahan Hasil Peternakan tahun 2013 dapat  terseleggara dalam suasana yang membahagiakan .
Kepada peserta saya ucapkan selamat datang di Kendari dan terima kasih telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.  Saya juga ucapkan terima kasih serta penghargaan kepada panitia dan  semua pihak yang membantu sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik.

Kebijakan pengembangan usaha tani yang semula berorientasi produksi, telah bergeser menuju konsep pengembangan usaha tani yang berbasis agribisnis, yaitu usaha tani yang terpadu antara agroinput (hulu), kegiatan produksi (On farm), dan pengolahan (processing) yang secara keseluruhan disebut sebagai sebuah sistem agribisnis. Namun demikian pada penerapan atau operasionalisasinya dilapangan masih banyak mengalami kendala. Kegiatan produksi usaha tani (on farm) sebagian besar masih secara tradisional bahkan sebagian masih bersifat sub sistem atau hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri dan belum berorientasi pasar, sehingga dalam menghadapi persaingan  banyak menghadapi kendala.

Pengembangan agroindustri berorientasi pada kekuatan pasar (market driven) komoditi pertanian yang bernilai ekonomis, melalui pengembagan masyarakat yang tidak saja diarahkan kepada upaya pengembangan produksi (on farm), tetapi juga meliputi pengembangan kegiatan usaha hulu (back-lingkage), seperti penyediaan sarana produksi (alat pengolahan, dll) dan pengembangan kegiatan usaha hilir (forward lingkage), seperti industri pengolahan hasil pertanian, pasar hasil produk pertanian, dan jasa-jasa pendukung lainnya.

Pengembangan investasi pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, menciptakan lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan kegiatan ekonomi, pendapatan masyarakat (dalam hal ini petani) dan pendapatan daerah, melalui penciptaan iklim investasi usaha, serta lembaga keuangan yang telah mengakar di masyarakat, serta percepatan alih teknologi.

Dalam upaya pengembangan pengolahan hasil pertanian, dengan karakteristik usaha yang berskala kecil dengan berbagai keterbatasannya, memerlukan kebijakan pengembangan yang memiliki keunggulan. Salah satu pendekatan terintegrasi yang dipandang sesuai adalah pendekatan kelompok yang memiliki jaringan usaha yang terkait. Pendekatan pengembangan aktivitas usaha pengolahan secara berkelompok dalam kegiatan usaha yang sejenis, tentunya dapat meningkatkan kapasitas serta daya saing usaha, yang kemudian dapat dikembangkan beberapa usaha yang cakupannya berbeda tetapi masih saling terkait menjadi bentuk klaster (inti dan plasma). Keunggulan pola klater ini, mengacu pada argumentasi bahwa sulit bagi usaha berskala kecil secara individual untuk bersaing dengan usaha berskala besar dalam suatu aktivitas usaha yang sama (economic of scale).

Berkaitan dengan tuntutan komponen tersebut, maka dalam rangka menghasilkan produk bermutu dan aman dikonsumsi diperlukan suatu pemasyarakatan produk bermutu melalui pemahaman regulasi dan penerapan sistem jaminan mutu khususnya bidang peternakan dengan penerapan teknologi penaganan hasil pertanian yang baik dan benar.

Penerapan teknologi penanganan hasil pertanian bidang Tanaman Pangan dan peternakan yang baik dan benar diperlukan peranan  sumber daya manusia yang kompoten. Pada saat ini permasalahan yang ada dilapangan adalah lemahnya sumber daya manusia untuk menggali, menganalisa dan   memecahkan permasalahan serta memanfaatkan potensi dan peluang yang ada dalam menjalankan usaha tani berorientasi agribisnis. Hal ini pula yang menjadi faktor penting yang mempengaruhi bagi tumbuh kembangnya agroindustri di pedesaan. Sebagai  Aparat Pembina di Kabuapten/Kota   , kami sangat mengharapkan partisipasi saudara-saudara untuk mendorong serta membimbing pelaku usaha kearah yang lebih baik  dalam meningkatkan Nilai Tambah dan Daya saing produk olahan pertanian tanaman pangan dan peternakan.

Demikian sambutan dan pengarahan dari saya, semoga  dapat menjadi perhatian kita semua. Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil Pertanian Tanaman Pangan dan Sosialisasi, Apresiasi Pengolahan Hasil Peternakan  dibuka secara resmi.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya bagi kita semua, Amin

Wabillahi Taufik  Wal Hidayah
Wassalamu Alaikum WR Wb.

                                                                                                         Kendari,    6 Juni  2013
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan,
Ir.  MUH. AMIR RIDWAN, M.Si
Pembina Utama Muda, IV/c

NIP. 19570723 198603 1 010



































Senin, 10 Juni 2013

Sosialisasi SNI & Penerapan Jaminan Mutu Keamanan Pangan Produk Pertanian

SAMBUTAN/SELAMAT DATANG
KEPALA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Yang dibacakan oleh : Kepala Bidang PHP
PADA ACARA
SOSIALISASI SNI DAN PENERAPAN JAMININAN MUTU 
KEAMANAN PANGAN PRODUK PERTANIAN
Kendari, 2326 April 2013

Yang Terhormat,
-        Bapak Direktur Mutu dan Standardisasi PPHP berserta anggota;
-        Sekretaris Dinas, Kepala Bidang/UPTD Lingkup Dinas Pertanian dan Peternakan Prov Sultra;
-        Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan dan Hortikultura Prov Sultra;
-        Saudara Kepala Bidang/Seksi/Pembina Lingkup Dinas Pertanian Kabupaten/Kota
-        Pelaku Usaha se Sulawesi Tenggara
-        Serta para undangan

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua,
 Serta saya ucapkan ”Selamat datang” di Kendari

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, berkah dan karunia-Nya sehingga kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat.
Kegiatan ini merupakan upaya dalam rangka percepatan pelaksanaan kegiatan Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian 2013 sesuai rencana target untuk penyerapan sebesar 25% pada triwulan pertama, 50% pada triwulan ke dua dan 75% pada triwulan ke tiga, dan 100% pada triwulan ke empat serta untuk memadukan gerak dan langkah awal untuk melaksanakan kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian di daerah.
Bapak direktur, dan para peserta sekalian
Perlu kami sampaikan bahwa untuk merilis pencapaian pelaksanaan kegiatan tahun 2012 teralokasikan dana APBN untuk pembangunan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian di Sulawesi Tenggara, sebesar Rp.4.119.900.000,- yang terdiri dari dana Dekonsentrasi sejumlah Rp.1.069.900.000,-  dana Tugas Pembantuan  sejumlah  Rp.3.050.000.000,- dimana untuk kegiatan fisik sebesar 93,44 % atau (Rp.2.850.000.000,-) yang alokasi kegiatan di Kabupaten/ Kota.

Pada tahun anggaran 2013 ini, alokasi dana APBN di Sulawesi Tenggara sejumlah Rp. 5.382.730.000,- yang terdiri dari dana Dekonsentrasi sejumlah Rp.1.377.730.000,- dana Tugas Pembantuan sejumlah Rp. 4.005.000.000,- yang alokasi kegiatan di 6 Kabupaten/Kota dengan paket bantuan/ Bansos antara lain :
·      Revitalisasi penggilingan padi 11 paket yang tersebar di 5 (lima) Kabupaten/kota diantaranya Kab.Buton 1 paket, Konawe selatan 2 paket, Konawe 4 paket, Kolaka 3 paket dan kota Kendari 1 paket;
·       Fasilitasi Agroindustri tepung 2 paket di Kabupaten Konawe Selatan 1 paket, Kota Baubau 1 paket.  
·       Sarana fasilitasi agroindustri daging 2 paket di Kabupaten Konawe Selatan.
·       Sarana fasilitasi pakan ternak 2 paket di Kabupaten Buton 1 paket dan Konawe Selatan 1 paket.
·       Fasilitasi Pasar tani 1 paket di Kota Kendari.

Dari Jumlah anggaran tersebut diatas Dana Dekonsentrasi (Rp. 1.377.730.000,-) di alokasikan untuk pertemuan Bimbingan Teknis sekitar 78,26% dan sisanya dialokasikan untuk pembinaan dan administrasi kegiatan, sedangkan dana Tugas Pembantuan Rp.4.005.000.000,- di alokasikan untuk kegiatan fisik berupa paket bantuan alat pengolahan pertanian dan peternakan sekitar 87,39.% atau Rp.3.500.000.000,- dan sisanya dialokasikan untuk pembinaan dan administrasi kegiatan.

Adapun kegiatan sosialisasi SNI (Standar Nasional Indonesia) dan Penerapan sistem jaminan mutu adalah bagian dari kebijakan mutu dan Standardisasi, dimana SNI ini adalah standar resmi yang berlaku di Indonesia, dan untuk sektor pertanian telah banyak standar yang dihasilkan seperti produk, SNI alat dan mesin maupun SNI metode pengujian, namun keberadaan standar tersebut masih kurang terinformasi kepada stakeholder terkait seperti pelaku usaha dan pembina mutu didaerah. Oleh karena itu kegiatan sosialisasi SNI ini merupakan wadah yang tepat untuk menyampaikan semua hal-hal baru terkait dengan SNI kepada stakeholder khususnya yang berada didaerah agar SNI yang sudah ditetapkan dapat diakses dan diterapkan.
Sedang kegiatan penerapan sistem jaminan mutu tidak kala pentingnya dalam sistem perdagangan di era pasar global ini aspek keamanan pangan dan mutu produk merupakan salah satu syarat dalam hal persaingan, artinya sistem standar mutu ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembinaan mutu hasil pertanian sejak proses produksi bahan baku hingga produksi sampai ditangan konsumen dan aman untuk di konsumsi.

Mengakhiri sambutan saya pada kesempatan ini saya mengajak peserta sekalian untuk tetap bersemangat dan berusaha menjalankan tugas dengan sebaik mungkin. Kita menyadari bahwa tugas-tugas yang kita hadapi akan semakin berat dan kompleks, namun dengan tekad dan semangat juang yang tinggi, mudah-mudahan kita akan dapat mewujudkan cita-cita yang ingin kita raih untuk menghasilkan produk pertanian yang mempunyai daya saing.
Saya juga berharap semoga kegiatan Sosialisasi SNI dan Penerapan Mutu Keamanan Pangan Produk Pertanian ini dapat memberikan multiplier effect bagi produk pertanian didaerah hingga menjadi tuan rumah di negeri sendiri yang kita cintai ini.

Dengan mengucap Bismillahirohmannirrohim, ”Pertemuan Sosialisasi SNI dan Penerapan Jaminan Mutu Keamanan Pangan Tingkat Provinsi”, saya nyatakan dibuka secara resmi.
Sekian dan terima kasih
Wabillahi taufiq wal hidayah,
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

  
Kendari, 23 April 2013

Kepala Dinas,

Ir. Muh. Amir Ridwan, M.Si
Nip. 19570723 1986031 010

ACARA PEMBUKAAN PERTEMUAN
BIMBINGAN TEKNIS PENERAPAN SISTEM JAMINAN MUTU
DI HOTEL ZAHRA SYARIAH KENDARI, 23 s/d 25 April 2013
Pembukaan dan pengarahan
































ACARA PELAKSANAAN PERTEMUAN
BIMBINGAN TEKNIS PENERAPAN SISTEM JAMINAN MUTUDI HOTEL ZAHRA SYARIAH KENDARI, 24 s/d 26 April 2013 














ACARA MENIKMATI HIDANGAN MAKANAN 
LOKAL NON BERAS,
MAKAN SINONGGI BERSAMA 
DIREKTUR MUTU DAN STANDARDISASI  
DITJEN P2HP KEMENTAN R.I